Viral pria sukses beli rumah 2 miliar usai makan nasi garam belasan tahun, ini pro kontra frugal living

Viral di Malaysia, seorang pria bisa beli rumah seharga 2 miliar. Hal yang membuat mencengangkan banyak orang adalah cara yang ia tempuh.





Bukan menambah pemasukan, pria tersebut memilih frugal living atau berhemat secara ekstrem.


Disebutkan bahwa pria ini makan nasi garam selama belasan tahun sampai bisa beli rumah 2 miliar.


Banyak netizen yang kagum dengan kisah sukses frugal living itu, tetapi tidak sedikit pula yang tak sependapat.


Dikutip dari Bibit Weekly, berikut pembahasan gaya hidup hemat frugal living untuk mengelola keuangan.


Apa Itu Frugal Living?


Sederhananya, frugal living adalah gaya hidup hemat dengan menjadi lebih bijak dan mindful terhadap setiap pengeluaran. 


Orang yang menerapkan gaya hidup frugal living biasanya berfokus pada tujuan keuangan tertentu di masa depan, misalnya financial freedom.


Gaya hidup frugal living ini bisa membantu memprioritaskan pengeluaran mana yang penting dan mana yang tidak perlu.


Cara Menjalankan Frugal Living


Selain mencatat pengeluaran dan juga melakukan budgeting secara rutin, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan frugal living seperti:


Memanfaatkan promo atau diskon


Dengan memanfaatkan promo atau diskon sebelum membeli sesuatu, tentu akan membantumu untuk berhemat dalam memenuhi kebutuhan. Tapi ingat, bukan berarti membeli barang secara impulsif hanya karena promo ya! Perhatikan baik-baik, apakah barang dengan promo tersebut memang diperlukan atau tidak.


Menaikkan alokasi untuk nabung dan investasi


Karena dengan hidup berhemat, kamu berpotensi menyisihkan uang lebih banyak lagi. Dengan begitu, kamu bisa menambah alokasi untuk investasi supaya makin fokus mencapai tujuan keuangan.


Beli barang secondhand atau bekas


Nggak ada salahnya kok beli barang secondhand. Karena yang penting adalah fungsi barangnya. Jika mencari dengan cermat, bisa saja kamu menemukan barang yang masih fungsional dengan kualitas baik dan  harga yang terjangkau. Jadi kamu bisa menghemat pengeluaran dan ada sisa uang tambahan untuk disisihkan sebagai investasi!


Membandingkan harga dan value


Sebelum membeli sesuatu, coba pertimbangkan dengan baik harga dan value atau nilainya. Misalnya nih, kamu ingin beli sepatu. Selain membandingkan harga yang terjangkau, kamu juga perlu melihat value seperti dari segi kualitasnya. Kira-kira sepatu tersebut bisa digunakan dalam waktu lama atau tidak. Sehingga akhirnya bisa dapat harga dan kualitas terbaik. Kalau barangnya awet, kamu nggak perlu beli-beli lagi yang justru bikin jadi boros.


Pro & Cons dari Frugal Living 


Kelebihan atau manfaat dari gaya hidup frugal living: 


Memungkinkanmu untuk menghemat uang lebih banyak.


Frugal living mendorongmu untuk bisa mengatur keuangan secara efisien sehingga bisa berhemat dan mencegah pengeluaran lebih besar daripada penghasilan. Dengan memiliki gaya hidup hemat dan yang penting bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari, maka semakin besar peluang menyisihkan uang untuk diinvestasikan.


Menjadi lebih bijak dan mindful terhadap setiap pengeluaran 


Dari segi mindset, menerapkan frugal living bisa membantu untuk mengenali prioritas keuangan. Mana pengeluaran yang penting dan apa yang bisa kita pangkas atau bahkan dihindari dari daftar pengeluaran. Jadi kita bisa lebih fokus dengan tujuan keuangan.


Kekurangan gaya hidup frugal living: 


Hemat ada batasnya


Memiliki gaya hidup hemat memang baik. Tapi bagaimanapun juga, tetap ada batasan. Misalnya, mungkin ada pengeluaran yang bertambah seiring berjalannya waktu seperti untuk kesehatan atau pendidikan anak jika sudah berkeluarga. Lalu juga ada faktor inflasi dari waktu ke waktu, sehingga total pengeluaran kemungkinan juga meningkat. Jika terus berhemat tapi penghasilan tidak bertambah, bisa jadi akan lebih sulit atau butuh waktu lebih lama untuk mencapai tujuan keuangan dengan target dana yang besar.


Pilihan jadi terbatas dan kurang fleksibel


Karena harus berhemat, pilihan pun jadi terbatas. Sebab kita cenderung mencari barang dengan harga yang terjangkau agar bisa disesuaikan dengan budgeting yang sudah disusun. Hal inilah yang membuat kita jadi kurang fleksibel dalam menggunakan uang.


Photo by Naomi Ellsworth on Unsplash